TANJUNG REDEB. Taraf ekonomi yang tidak merata terkadang menjadi
salah satu masalah kesenjangan sosial dilingkungan sekolah. Tidak sedikit anak
yang bahkan minder karena orangtuanya tidak mampu membelikan peralatan sekolah.
Hal ini kemudian menjadi salah satu pertimbangan komunitas pemilik mobil
Vitara,Escudo dan Sidekick yang tergabung dalam VES Community se Indonesia
menjadikan hari jadinya untuk melaksanakan bakti sosial (Baksos) serentak
dengan membagikan tas sekolah dan alat tulis.
Dalam memperingati hari jadi ke 6, pencinta badak (sebutan
untuk jenis mobil ini) dibagikan 6.000 tas sekolah dan alat tulis seluruh
Indonesia dengan menyasar anak-anak yang dinilai kurang mampu disekolah-sekolah
terpencil atau jauh dari jangkauan kota.
Khusus untuk VES chapter Berau dilaksanakan pada Sabtu (4/8)
menyasar 2 sekolah dasar di kampung Gurimbang dan kampung Tanjung Perengat
Kecamatan Sambaliung. Kegiatan dimulai dengan berkumpul di markas VES Berau
jalan H Isa III kemudian meluncur ke “TKP” sekitar pukul 9.30 Wita.
Rombongan yang terdiri dari 13 mobil “badak” ini diterima
kepala sekolah SD 024, Astip S dan jajaraan pengajar yang ada dan puluhan siswa
yang sudah menunggu dengan senyum sumringah sejak pagi.
Kegiatan baksos dipusatkan di SD 024 Gurimbang, dengan
mendatangkan murid dari SD 002 Tanjung Perengat. Ketua VES Berau, Muhammad
Rizal Elmi menyebutkan, khusus kegiatan Sabtu ini, dibagikan tas dan alat tulis
sebanyak 47 paket dengan rincian 35 paket untuk SD 024 atau seluruh siswa-siswi
disekolah ini dan 12 paket untuk SD 002 Tanjung Perengat yang terdiri dari
pelajar kelas I.
“Mungkin apa yang kami berikan ini tidak seberapa, tetapi
harapan kami adalah bagaimana anak-anak kita bisa lebih semangat belajar, dan
bisa sedikit membantu bagi mereka yang memang membutuhkan,” ungkapnya.
Kegiatan ini disebutkannya akan terus berlanjut dalam
mengisi moment-moment tertentu yang berkaitan dengan komunitas VES. “Jadi bukan
sekedar garuk lumpur semata seperti hobi para pencinta badak, tetapi minimal
memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan generasi muda yang ada, terutama di
kampung-kampung jauh,” lanjut Rizal.
Kepala sekolah SD 024, Astip S, mengaku sangat senang sekali
ada komunitas yang memberikan perhatian besar bagi anak-anak didik di kampung
seperti kegiatan ini. “Seperti yang terlihat beginilah kondisi kami disini dan
kondisi anak-anak kami disekolah, tetapi bukan berarti juga kami diterlantarkan
tetapi mungkin ada sekolah lain atau keperluan lain yang lebih mendesak yang
menjadi perhatian pemerintah terlebih dahulu,” ungkapnya.
Seada dengan kepala sekolah, baik guru-guru dan siswa-siswi
juga berharap kegiatan ini masih ada kedepnnya. “Tasnya bagus, makasih om,
nanti lagi ya,” ujar seorang murid dengan polosnya. (tim)
0 comments :
Post a Comment