TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU – Kegiatan Lingkar
Belajar Masyarakat (LBM) yang merupakan inisiasi dari organisasi non pemerintah
The Nature Conservancy (TNC) bekerja sama dengan pemerintah daerah, telah
dimulai.
Kegiatan yang juga merupakan bagian dalam program Sigap Sejahtera ini,
dibuka oleh Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo. Dimulai sejak 27 Juli 2018 hingga
29 Juli 2018 di Kampung Tanjung Batu, kehadiran LBM ini diharapkan mampu
mewujudkan desa maju, mandiri, sejahtera, demokratis dan berkelanjutan.
Wabup dalam sambutannya mengatakan jika LBM yang dilaksanakan ini
bernilai positif, sehingga perlu digelar secara kontinyu atau berkelanjutan.
Terlebih metode yang digunakan dalam LBM, dengan sistem berbagi baik pengalaman
maupun pengetahuan.
“Para peserta bisa saling bertukar ilmu dan pengalaman yang dimiliki.
Tentu ini sangat positif sekali. Katakan saja kalau satu peserta punya 2 ilmu
dan peserta lainnya juga punya 2 ilmu maka disatukan jadi 4 ilmu. Metode
seperti ini tentu maksimal untuk pengembangan SDM,” katanya.
Seluruh peserta yang ada juga diminta untuk memaksimalkan kegiatan ini
dengan baik. Sehingga target yang ingin dicapai dalam pelaksanaannya bisa
terealisasi dengan maksimal. Ia juga meminta agar para peserta tidak memendam
ilmu yang dimiliki namun dapat disalurkan juga dengan peserta lainnya.
LBM kali ini juga merupakan gelaran kali keempat yang dilaksanakan. Dan
terlihat peningkatannya yakni dari jumlah peserta. Ini tentunya karena hal
positif yang sudah dicapai pada kegiatan sebelumnya.
“Kita sangat terbuka bagi teman-teman yang ingin belajar, bahkan teman
yang ada di luar daerah juga bisa bergabung karena kita juga sangat butuh
pengalaman dari luar daerah untuk dibagikan di sini.” Imbuh Wabup.
Dalam kesempatan ini juga Agus Tantomo menyampaikan bahwa pemerintah
daerah saat ini berupaya dalam meningkatkan pembangunan dengan konsep menjaga
lingkungan. Salah satu hal yang bisa dilihat yaitu dengan adanya hutan desa dan
hutan wisata. Seperti yang sudah ada di Tanjung Batu, dimana hutan mangrove
dikelola sebagai objek wisata tanpa merusak hutan itu sendiri.(TIM)
0 comments :
Post a Comment